BANYAK SENYUM DI WATERFRONT

Potret: Suasana Waterfront Labuan Bajo
Labuan Bajo kini jadi primadona bagi penikmat keindahan alam. Hampir beberapa dekade terakhir Labuan Bajo jadi surga tersebunyi dari para turis asing maupun lokal.

Hal ini bukan tanpa alasan, surga kecil ini terus saja menunjukan tajinya dengan diperkuat oleh pemerintah yang terus saja melirik dari sudut ke sudut kota.
 
Banyak sekali tawaran menarik di Labuan Bajo. Tentu semuanya selalu memberikan kesan positif. Pulau Komodo, Pulau Rinca dan beberapa pulau lainnya yang jadi hunian terbaik para Komodo yang kini jadi ikon Manggarai Barat.

Di sisi lain, banyak juga pulau-pulau cantik dan keindahan alam lainnya yang terus menunjukan tajinya sebagai tempat wisata yang patut anda kunjungi.

Kemolekan Mabar terus dirias dengan sangat elegan dan mempesona. Waterfront yang kini mendunia berhasil dibangun dan tentu menjadi perhatian jutaan mata yang lewat di sekitar atau juga yang sengaja berkunjung baik secara langsung maupun yang menikmati keindahan Labuan Bajo melalui media sosial.

Malam ini, adalah malam penuh berkesan untuk saya. Dengan berbekal penasaran akan megahnya waterfront, saya menyempatkan diri untuk berdiri atau sekadar berteman dengan remang-remang lampu malam nan indah dan juga angin sepoi yang tentu membius kebisingan malam.

Dok Pribadi, Suasana Waterfront dari Puncak Waringin
Mengambil posisi terbaik, saya berdiri sambil memandang langit. Dalam hati memuji indahnya waterfront yang beberapa tahun ramai diperbincangkan. "Sesuatu yang indah tentu akan jadi perbincangan publik", sedikit kalimat yang tentu saya utarakan untuk mengakui kemegahan tempat ini.

Malam ini, ada yang berbeda dari malam sebelumnya. Sekadar untuk membangkitkan memori lama untuk kenangan-kenangan yang sempat dirajut pada masa silam di mana saya pernah menyempatkan diri untuk berteman dengan kemegahan tempat yang saya pijaki.

Keramaian sungguh terlihat, dibaluti tema "Labuan Bajo Maritim Festival (LBMF)", waterfront dipadati wisatawan asing maupun lokal. Dengan balutan senyum menghiasi wajah para pengunjung dan dengan band lokal seperti 'Mukarakat' menjadikan malam penutup punya gairah tersendiri. Lagu-lagu yang mereka dendangkan dan dengan bunyi musik yang begitu indah memberikan kesan romantis untuk setiap kawula muda yang datang bersama pacar atau juga gebetan.

Waterfront romantis tiada tara. Dalam remang rembulan berjejer para kawula mudah duduk menatap panggung sambil berpegangan tangan, dua insan berkata "ini malamnya kita" sedikit kalimat yang menggambarkan waktu yang tidak boleh dilewatkan begitu saja, mungkin itu sedikit pesan tersirat yang keduanya mau sampaikan.

Malam pun semakin larut, hiruk-pikuk para pejalan kaki dan para pengendara motor mulai terlihat. Suara keras Honda CB Versa itu pun mulai terdengar jelas di telinga, dengan knalpot raicingnya seolah mau mengatakan ini malam telah berakhir kasur empuk di kamar telah panggil pulang. 

Masih tentang waterfront, kopi hangat sajian para pengusaha itu duduk sambil menyeduh untuk beberapa orang yang telah memesan. Di sebelahnya jagung bakar sedang dipanggang dengan bara api berkualitas dan dengan bumbu yang beraroma cita rasa khas Labuan Bajo.

Akhirnya rasa ngantuk pun mulai membius mata dan angin meniup keras menghantam tubuh hingga seketika perut pun meronta meminta untuk segera diisi dengan makanan khas waterfront dengan cita rasa Labuan Bajo. Sekian perjumpaan, waterfront selalu bikin senyum.

Salam dari Labuan Bajo.

Komentar

Posting Komentar